Marzuki Siap Dilaknat Tujuh Turunan
Selasa, 19 Juni 2012 – 11:44 WIB
Marzuki mengaku dirinya bersedia melakukan hal ini agar bangsa ini tidak selalu disibukkan dengan fitnah yang menghabiskan waktu untuk berpolemik, sementara bangsa ini harus bekerja karena masih banyak rakyat yang harus dibantu. “Saya siap melakukan hal ini agar hal-hal yang bersifat fitnah seperti ini tidak selalu dikembangkan. Berpolemik dengan fitnah seperti ini akan menghabiskan energi bangsa ini untuk membahas hal yang sama sekali tidak benar,” jelasnya.
Dirinya pun meminta kepada masyarakat utamanya media untuk tidak larut dengan pola pemberitaan yang bersifat fitnah. “Wa Ode setahu saya mengatakan bahwa katanya mendapatkan informasi dari staf sekjen DPR yang katanya memberi uang kepada saya maupun pimpinan DPR lainnya dalam pembahasan dana PPID. Wa Ode saja bilang katanya, dia juga tidak tahu dan apakah orang yang katanya menyebut kepada Wa Ode itu memang benar-benar memberikan? Kalau benar yah seperti saya bilang tadi, dimana, kapan, bagaimana. Atau jangan-jangan orang yang menyebut ke Wa Ode itu juga katanya temannya lagi dan begitu seterusnya?” ujarnya.
Daripada mengembangkan jurnalisme yang seperti itu, Marzuki meminta media untuk lebih menggunakan jurnalisme investigasi atas isu seperti itu. “Kembangkanlah jurnalisme yang sehat yang berpegang pada fakta dan bukan fitnah. Ingat fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Coba bayangkan jika wartawan yang menulis dan mengembangkan itu, apa dia mau dirinya atau keluarganya difitnah? Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” katanya.