Masinton: Wajar ICW jadi Suporter KPK, Terima Dana Hibah dari LN
Setelah itu, Masinton mulai kritis terhadap KPK. Karena melihat KPK sudah berjalan tidak pada rel yang benar.
Anak buah Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan, sekarang ini dukungan kepada KPK sudah sedikit. Hanya LSM yang mendapatkan dana asing. "Tinggal 'seimprit' orangnya, itu-itu saja karena menjadi suporter akibat memperoleh dana hibah itu tadi," katanya.
Menurut dia, mata publik sudah terbuka. Publik sekarang berbeda. Mereka sudah kritis kepada KPK. "Sekarang mulai melek nih dengan selubung yang ditutupi selama ini," tegasnya.
Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, pihaknya sepakat bahwa KPK harus dikritik. Tapi, di sisi lain harus fair apalagi jika lihat proses pelemahan sudah dilakukan sistematis dari luar maupun dari dalam.
"Salah satu pelemahan dari proses seleksi. Komisioner ini produk Komisi III DPR. Merekalah yang pilih komisioner itu," katanya.
Adnan menambahkan, memberantas korupsi tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga. KPK banyak temukan celah permainan di sistem seperti salah satunya penyusunan anggaran DPR. "Diduga banyak (oknum) yang main di DPR. Sekarang apa yang sudah dilakukan DPR?" kata Adnan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyarankan sebaiknya pansus lebih mengelaborasi sistem dan standar opersional prosedur (SOP) KPK. Dia berharap dugaan tebang pilih penanganan kasus di KPK juga harus diperbaiki.
Menurut dia, sekarang pansus lebih dominan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada di dalam KPK. "Sehingga masyarakat memandang bahwa pansus ini tujuannya adalah melemahkan," katanya.