Masuk Kampus, PISPI dan IDI Menginspirasi Mahasiswa
"Untuk mengajarkan pola hidup sehat. Jadi dokter tak hanya bertugas mengobati atau menyembuhkan penyakit," katanya.
dr. Zaenal juga menceritakan tentang sejarah peringatan dan pencanangan HBDI oleh PB IDI dilandasi tekad dan semangat yang tinggi akhirnya SBY selaku Presiden RI pada masa itu mencanangkan dan menetapkan HBDI menjadi rangkaian peringatan 100 tahun kebangkitan nasional.
"Pesan yang disampaikan kepada mahasiswa, bahwa kita tidak boleh membatasi atau membelunggu diri kita dengan hanya pada apa yang kita geluti dan selalu berpikir positif mulai dari kalimat positif untuk menjadi inspirasi dan sumber kekuatan," ujar dr Zaenal.
Sementara itu, Arif Guntoro memaparkan bahwa masih adanya Inferior minded dikalangan mahasiswa pertanian, ini yang mesti dirubah. sesungguhnya pertanian mengemban tugas mulia, selama manusia masih butuh makan peran pertanian akan terus vital dan penting.
"Melalui organisasi kemahasiswaan, kita berkesempatan untuk belajar dan mempersiapkan diri kita untuk lebih punya daya saing. Kiprah sebagai aktifis dan organisatoris akan membawa kita memiliki soft skill atau soft kompetensi yang memadai. Di dunia kerja atau di dunia nyata, ini sangat penting. Jika hard skill bisa dikuasai dengan belajar, soft skill hanya bisa didapatkan dari pengalaman. Ini yang bisa didapatkan dengan berorganisasi di kala mahasiswa," papar Arif Guntoro yang pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Pertanian UGM itu.
dr. Daeng Mohammad Faqih menambahkan berorganisasi akan membiasakan kita untuk membangun silaturrahmi dan membangun kerjasama tim.
"Networking atau jejaring yang luas menjadi salah satu variabel penting untuk menghantarkan kita pada gerbang pengabdian dan pencapaian dimasyarakat. Tak ada manusia super yang bisa melakukan segalanya, yang berkeunggulan adalah mereka-mereka yang mampu membangun super tim," katanya.
Mengakhiri kelas inspirasi, Kamhar Lakumani mempresentasikan tentang peran strategis dan posisi vital pertanian. Pertanian sebagai ibu dari seluruh sektor, pencapaian disektor lainnya akan hambar atau tak bernilai jika persoalan pangan tidak dibereskan.