Mata Dewa: Dari Arena DBL ke Layar Lebar
Dewa (Kenny Austin) adalah anggota tim basket sekolahnya, SMA Wijaya Surabaya. Dia berambisi untuk membawa timnya menjuarai DBL East Java Series. Sayang, lantaran suatu insiden, Dewa kehilangan sebagian besar penglihatan pada mata kirinya.
Untuk mendapatkan nuansa yang identik dengan aslinya, seluruh pengambilan gambar dilakukan di Surabaya. Yusuf harus merekonstruksi adegan di sekolah dan DBL Arena yang menjadi lokasi sebagian besar adegan film.
Dia juga memilih sejumlah pemain yang punya pengalaman sekaligus bersentuhan langsung dengan DBL agar sisi emosionalnya lebih kental.
Misalnya, Kenny Austin, si pemeran Dewa. Dulu cowok asal Medan itu nyaris memperkuat tim sekolahnya di DBL seri Sumatera Utara, tapi terkendala peraturan batas usia.
Kemudian, di jajaran cast, ada juga Dodit Mulyanto, stand up comedian yang dulu merupakan guru musik di sebuah sekolah di Surabaya. Dulu dia menjadi koordinator suporter ketika murid-muridnya bertanding di DBL.
Avesina mengakui, pemilihan cast merupakan tantangan terbesar. Para pemeran utama wajib menguasai dua skill, yaitu bermain basket dan berakting.
Kenny terpilih dari puluhan kandidat. Saat casting, dia diminta mempraktikkan beberapa teknik basket. Sebagian besar rekan setim Kenny juga berpengalaman bermain di DBL.
Di antaranya, Abram Nathan (DBL All Star 2015), Rivaldo Tandra Pangestio (DBL All Star 2012 dan 2013), dan Nuke Tri Saputra (shooting guard Pacific Caesar Surabaya dan DBL All Star 2012).