Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Matras Bambu

Kamis, 25 November 2021 – 16:01 WIB
Matras Bambu - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Setelah rakit itu dihampar, diberilah tanah di atasnya. Tebal tanah hanya sekitar 10 cm.

Di atas tanah itu dihampari lagi rakit bambu yang sama. Lalu ditutup tanah lagi setebal 10 cm. Lalu dihampari rakit bambu lagi. Tanah lagi. Rakit lagi. Tanah lagi. Sampai 13 lapis.

Ir Andi sudah punya pengalaman mengerjakan sistem fondasi seperti itu. Yakni di pelabuhan baru Kali baru, sebelah Tanjung Priok. Yang dibangun semasa RJ Lino menjadi Dirut Pelindo II. Tahun 2012.

"Waktu itu kami pakai 6 juta batang bambu," ujar Andi.

Apakah ia akan bisa mendapat 10 juta bambu untuk jalan tol Demak?

“Itu urusan kontraktor yang menang tender nanti," ujarnya. "Harusnya bisa dapat. Di lokasi bambu yang 6 juta dulu sekarang kan sudah tumbuh lagi," guraunya.

Proyek tol ruas Semarang-Sayung itu kini memang masih dalam tahap tender. Belum tahu siapa pemenangnya. Sedang yang ruas Sayung-Demak sudah hampir jadi.

Di atas matras bambu itulah jalan tol dibangun. Tidak perlu tiang pancang lagi. Memang di situ tidak mungkin menggunakan tiang pancang. Sampai 60 meter pun belum akan bertemu tanah keras di bawah sana.

Siapa perancang fondasi bambu jalan tol tersulit di Indonesia itu? Berapa batang bambu yang harus ditanam di situ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close