Melalui KTA Tunaiku, Amar Bank Kedepankan Kolaborasi dalam Layanan Fintech
jpnn.com, SURABAYA - Amar Bank memberikan paparan mengenai layanan fintech untuk BPR dan BPR Syariah di Surabaya dalam rangka berbagi pengalaman mengembangkan Fintech in House.
Presiden Direktur Amar Bank Tuk Yulianto berbagi pengalaman dalam mengembangkan Tunaiku, yang telah mengucurkan dana lebih dari Rp 1 triliun bagi masyarakat luas melalui aplikasi digital Kredit Tanpa Agunan (KTA).
“Keberhasilan Amar Bank melalui Tunaiku dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan kucuran dana mencapai lebih dari Rp 1 triliun, merupakan hasil kerja keras segenap karyawan dan juga prestasi dari strategi yang tepat,” kata Tuk Yulianto, baru-baru ini.
Baca juga: AFPI Bakal Bekukan Perusahaan Fintech Nakal
Tuk Yulianto menegaskan, aplikasi Tunaiku dari Amar Ban saat ini menjadi satu-satunya produk bank yang menawarkan layanan fintech (financial technology) untuk produk KTA digitalnya dengan cicilan yang ringan, di mana produk sejenis ini sebagian besar tidak berasal dari lembaga perbankan.
"Sebagai lembaga intermediari keuangan, Amar Bank tentu saja paham bagaimana melayani konsumen dan memberikan rasa aman ketika mengakses layanan keuangan dan layanan fintech yang kami miliki. Hal ini dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, aman, dan cicilan yang terjangkau. Tunaiku menawarkan kelebihan dari sebuah produk KTA digital, dimana peminjam tidak harus menjadi nasabah Amar Bank,” ujarnya.
Baca juga: Penyebab Utama Fintech Syariah Kurang Berkembang
Salah satu peserta diskusi Direktur Utama BPR Syariah Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko mengungkapkan bahwa diskusi yang membahas mengenai layanan fintech sangat menginspirasi. "Dengan adanya kelebihan teknologi yang dimiliki oleh Tunaiku, yaitu salah satunya Artificial Intelligence (AI), kami dari BPRS ingin berkolaborasi bersama Tunaiku sehingga kami bisa menjadi channeling agent Tunaiku untuk wilayah kami dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” ungkap Novi Sujatmiko.