Membedah Kekuatan Khabib vs Poirier
Keunggulan utama Khabib adalah kemampuan gulatnya sebagai seorang atlet Sambo, Judo, dan gulat bebas. Ia memiliki segudang pengalaman bergulat dan bergumul yang membuatnya dapat mendominasi pertarungan.
Ketika menghadapi lawan yang biasa-biasa saja, Khabib akan dengan mudah mengambil kedua kaki lawan (double leg takedown), menyusup, dan menjatuhkannya.
Saat berhadapan dengan lawan yang lebih sulit, Khabib mengubah pendekatannya. Ia akan lebih mengincar satu kaki (single leg takedown). Beberapa kali ia mengambil posisi yang terlihat aneh, untuk kemudian menggenggam kaki lawan, memperbaiki postur, dan kemudian menyelesaikan gerakannya.
Khabib juga memiliki berbagai cara untuk menyelesaikan bantingannya. Pada pertarungan-pertarungan terdahulu, lawan tidak paham betapa bagusnya bantingan Khabib dari posisi belakang (back clinch), dan mereka berusaha untuk berputar untuk melepaskan diri. Kini Khabib memiliki banyak kombinasi untuk menjatuhkan lawannya.
Saat sudah berada dalam posisi di atas (mount), Khabib akan memiliki kontrol penuh atas lawannya. Ia kerap menggunakan pendekatan "triangle" dengan kakinya atau mengendalikan kedua pergelangan tangan lawannya.
Ia juga kerap menghabisi lawannya dengan menghujani pukulan saat sudah berada dalam posisi mount. Khabib terkesan tidak ingin melepaskan pukulan sia-sia saat sudah mengunci lawannya. Ia bahkan sempat melepaskan pukulan uppercut saat sedang melakukan pertarungan lantai (groundfighting) melawan Barboza.
Selain kemampuan striking dan gulat, Khabib juga menguasai Brazilian Jiu Jitsu. Sembilan kemenangannya di UFC didapat melalui tapout (lawan menepuk tanda menyerah). Dapat disimpulkan bahwa Khabib merupakan petarung yang komplet.
Sementara calon lawan Khabib, Poirier, lebih banyak menelan kekalahan daripada petarung asal Dagestan itu. Namun Poirier menilai pengalaman yang dimilikinya lebih berharga untuk bisa memenangi pertarungan.