Menaker Singapura Beberkan Skema Pemulihan Global yang Inklusif
“Dan yang terpenting, kami berkomunikasi dengan tenaga kerja, keterampilan apa yang dicari pemberi kerja, dan membantu mereka mencapai keterampilan ini. Memang, dalam banyak percakapan saya dengan banyak rekan menteri saya, saya telah belajar bahwa banyak negara sudah melakukannya. Ini harus terus menjadi area di mana pemerintah melipatgandakan upaya kita untuk memastikan bahwa pemulihan ekonomi bersifat inklusif,” ujar Tan.
Lebih lanjut, Tan menjelaskan bahwa ILO dan negara-negara anggotanya perlu memperhatikan para pekerja yang terlibat dalam bentuk-bentuk pekerjaan baru seiring dengan perkembangan ekonomi pasca pandemi.
Pandemi disebutnya telah mengubah cara orang bekerja dan secara khusus mendorong pertumbuhan ekonomi dari platform digital, yang menghadirkan bukan hanya peluang tetapi juga tantangan baru, terutama bagi pemerintah yang harus memenuhi perlindungan bagi pekerja platform.
“Kita harus memastikan pekerjaan yang layak dan perlindungan yang memadai bagi mereka sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari pemulihan pasca pandemi. Saya berharap dapat melihat berbagai gagasan yang dibahas selama beberapa hari terakhir membuahkan hasil, apakah itu untuk mendorong pemulihan, membangun ketahanan, atau memperkuat perlindungan untuk semua segmen tenaga kerja kita,” tutur Tan.
Pertemuan regional ILO kali ini dihadiri oleh 388 delegasi, termasuk 22 menteri dan wakil menteri, yang mewakili pemerintah dan organisasi pekerja dan pengusaha dari 35 negara di kawasan Asia, Pasifik, dan negara-negara Arab.
Pertemuan tersebut menghasilkan Singapore Statement (Pernyataan Singapura) yang menegaskan kesepakatan antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha untuk meningkatkan upaya mencapai keadilan sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua.
Peluncuran pernyataan itu disambut baik oleh Direktur Jenderal ILO Gilbert Houngbo sebagai “visi bersama tentang prioritas kawasan untuk aksi nasional di antara pemangku kepentingan ILO, dengan dukungan ILO di tahun-tahun mendatang”. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: