Mendekati Hati Rakyat, Cara Mujarab Atasi Paham dari Luar
Edhy Prabowo menunjuk contoh yang baru saja terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, ditemukan lebih dari 50 anak sekolah dasar meninggal dunia karena mengonsumsi obat, jenis PCC. Dan, dia yakin tidak hanya itu saja yang akan kita hadapi. Seperti paham atau aliran kepercayaan terus berkembang, masuk ke Indonesia.
“Kalau kita menghadapinya dengan cara-cara konvensional maka tidak akan kuat, bahkan dengan militer yang terkuat di dunia pun saya yakin tidak akan kuat,” ungkap Edhy Prabowo.
Jadi, menurut Edhy Prabowo, untuk menghadapinya tidak lain dengan cara mendekati hati rakyat atau hati masyarakat kita.
“Karena inilah cara-cara persuasi yang paling mujarab dan ampuh,” sebut putera asal Sumatera Selatan ini.
Oleh karena itu, lanjut Edhy Prabowo, MPR akan terus melakukan sosialisasi Empat Pilar. Selain dengan metode outbound, juga dengan metode lainnya, termasuk dengan seni budaya, seperti wayang atau pun kesenian Dulmuluk di Sumatera Selatan.
Pancasila Jangan Diobok-obok
Rektor UIN Raden Patah, Prof. Dr. Mahammad Sirozi, dalam sambutannya menyatakan, kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini sangat tepat diselenggarakan di saat seperti sekarang ini muncul kegalauan terhadap ideologi negara.
Dia mengingatkan, Pancasila tidak ujug-ujug (tiba-tiba) ada, tapi sudah melalui perdebatan panjang para negarawan, para ulama. Pancasila, jelas Sirozi, adalah hasil kesepatan dari para pemimpin kita. Karena mereka menyadari kalau ideologi Negara diobok-obok, diganggu, maka sendi-sendi kehidupan akan terganggu. “Kalau itu terjadi akan sulit untuk bisa recovery,” kata Sirozi.