Mendikbud Muhadjir: Penggunaan DAK Fisik Harus Fokus
jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy meminta agar penggunaan DAK (Dana Alokasi Khusus) fisik tahun anggaran 2020 tepat guna dan sasaran. Jangan gunakan dananya untuk membantu sekolah yang sudah bagus, atau agak bagus menjadi bagus. Bantulah sekolah yang sangat jelek dan dibikin menjadi sangat bagus,.
"Penggunaan dananya harus fokus, jangan diecer. Kalau fokus ke satu sekolah yang membutuhkan bisa itu. Itu membangun dari pinggiran, dimulai dari yang paling parah, paling jelek, menjadi bagus," ujar Menteri Muhadjir dalam rapat koordinasi Kemendikbud dengan Pemda terkait penyaluran DAK tahun 2020, Selasa (6/8).
Penggunaan dana, ditegaskan Mendikbud Muhadjir, harus berkesinambungan bagi satuan pendidikan yang membutuhkan. Dana afirmasi DAK turut dialokasikan untuk mendukung digitalisasi sekolah di wilayah pinggiran.
“Ada hampir 50 ribu sekolah SD hingga SMA/SMK yang akan digitalisasi proses belajar mengajarnya di tahun 2019," ujarnya.
Upaya ini, menurut Muhadjir, bertujuan untuk memperkaya materi belajar siswa melalui portal Rumah Belajar Kemendikbud. Digitalisasi sekolah terutama sekolah pinggiran, sehingga dapat mengakses dengan baik platform Rumah Belajar. Implikasinya, pelatihan guru untuk bisa mengajar siswa yang berbasis daring.
BACA JUGA: Bima Yakin Kualitas Pensiunan Guru PNS Lebih Baik Ketimbang Hononer Baru
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi menjelaskan, perlu melakukan sinkronisasi dan harmonisasi usulan DAK fisik bidang pendidikan tahun 2020. Sebab, masih terdapat program nasional yang merupakan program strategis tetapi belum bisa dikerjakan oleh Pemda.
"Oleh karena itu, program-program nasional dan strategis diakomodasi melalui APBN, yang diwujudkan melalui dana transfer daerah, dalam hal ini melalui DAK," ujar Didik.