Menelisik Indonesia
Oleh Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M, Wakil Ketua MPR RIjpnn.com - Kita sudah melewati tahun 2021. Panta rhei kai uden menei, semua mengalir tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap.
Tahun 2021 kita alami ragam pengalaman. Ada yang tersimpan sebagai penyemangat, ada pula yang jadi pembelajaran.
Akhir tahun menjadi momen untuk merefleksi diri, sebagai individu dan bangsa Indonesia. Menjadi pribadi maupun bangsa yang terus membarui diri, sikap ugahari menjadi titik berangkat.
Keugaharian menjadi prasyarat mengetahui diri sendiri, mampu memeriksa diri terkait apa yang diketahui dan yang tidak diketahui. Mampu menyelami diri untuk berbenah, memperbaiki kekurangan, menata potensi diri, untuk menatap kenyataan hidup.
Pandemi memberi pelajaran berharga. Bahwa kebersamaan dan persatuan-kesatuan patut diandalkan dalam menghadapi tantangan bangsa. Tak dapat ditolak, sejumlah pekerjaan rumah tersisa lintas sektor yang mendesak untuk segera dituntaskan.
Tahun 2021 adalah tahun kedua pandemi. Meski secara umum manusia sudah lebih siap dari tahun sebelumnya, kematian dan pertumbuhan jumlah kasus belum bisa ditanggulangi.
Secara agregat, jumlah kematian pada 2020 mencapai 1,9 juta orang di seluruh dunia, sedangkan pada 2021 jumlahnya mencapai 3,5 juta orang.
Artinya, angka kematian pada 2021 hampir dua kali lipat lebih banyak ketimbang 2020. Salah satu sebab meningkatnya angka kematian sepanjang 2021 adalah karena terjadinya gelombang kedua pada bulan Juni-Juli dan munculnya beberapa varian virus baru.