Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1)
Bertahan 107 Tahun sebelum Dihancurkan BelandaKamis, 16 Agustus 2012 – 03:30 WIB
![Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1) Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1) - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2021/05/15/klenteng-lo-fang-pak-di-sungai-purun-besar-kecamatan-sunga-26.jpg)
Klenteng Lo Fang Pak, di Sungai Purun Besar, Kecamatan Sungai Pinyuh, Pontianak. Klenteng ini merupakan sisa peninggalan dari era kejayaan Lo Fang Pak, pemimpin Republik Lan Fang di Kalimantan Barat. Foto : Hendra Eka/JAWA POS
Bahkan, konflik horizontal di antara mereka jarang meletus hingga besar. Meski, pengusaha pemilik nama asli Lie Sau Fat itu tidak menutup mata bahwa pertikaian karena ulah oknum-oknum masih terjadi. Akulturasi tersebut juga menjadi salah satu warisan Lo Fang Pak dan kongsi lain yang masih bisa dilihat.
Saat Lan Fang didirikan, warga sebenarnya menginginkan Lo Fang Pak menjadi sultan saja, seperti halnya kesultanan Sambas dan Mempawah. Tapi, dengan bijak dia menolak dan memilih pemerintahan yang berbeda dari kerajaan. Lantas, dalam pemilihan umum disebutkan bahwa Lo Fang Pak terpilih menjadi presiden pertama.
Meski demokrasi, ada aturan bahwa yang boleh menjabat presiden adalah orang Hakka yang berasal dari daerah Ka Yin Chiu atau Thai Pu. Selain itu, mereka memiliki bendera yang berbentuk persegi empat berwarna kuning dengan tulisan dalam bahasa Mandarin yang berbunyi Lan Fang Ta Tong Chi.