Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1)

Bertahan 107 Tahun sebelum Dihancurkan Belanda

Kamis, 16 Agustus 2012 – 03:30 WIB
Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (1) - JPNN.COM
Klenteng Lo Fang Pak, di Sungai Purun Besar, Kecamatan Sungai Pinyuh, Pontianak. Klenteng ini merupakan sisa peninggalan dari era kejayaan Lo Fang Pak, pemimpin Republik Lan Fang di Kalimantan Barat. Foto : Hendra Eka/JAWA POS
Sumber lain menyebutkan, dia makin terkenal karena membantu Sultan Abdurrahman (sultan Pontianak) saat bertikai dengan sultan Mempawah. Pertikaian karena pembangunan istana di hulu sungai kekuasaan Mempawah itu berakhir dengan perjanjian damai. Nama Lo Fang Pak makin diperhitungkan karena penandatanganan perjanjian dua kesultanan tersebut dilakukan bersama dirinya.

 

Kelompoknya makin tangguh karena hanya berisi satu etnis, tidak seperti kongsi Thaikong yang menaungi 14 kongsi. Lo Fang Pak berasal dari Shak Shan Po, Kabupaten Koyinchu, Provinsi Kanton. Dia memilih anggota dari satu etnis karena merasa bisa lebih dipercaya dan solid.

Meski demikian, tidak berarti anggotanya murni dari satu etnis. Sebab, dalam perjalanannya, warga Republik Lan Fang melakukan akulturasi dengan pribumi, khususnya Suku Dayak. Maklum, saat datang, mereka sendirian tanpa membawa istri.

Meski para lelakinya asli Tiongkok, para istri mereka tetap pribumi. "Termasuk buyut perempuan saya. Dia orang Dayak asli," ungkap penulis buku Aneka Budaya Tionghoa Kalbar itu.

Jauh sebelum negara Indonesia terbentuk, di Kalimantan Barat berdiri sebuah republik. Negara de jure itu didirikan pada 1777 oleh Lo Fang Pak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News