Mengaku Ditekan Penyidik KPK, Cabut Keterangan di BAP
Miryam menyebut nama para penyidik itu di antaranya Novel dan Damanik. Sedangkan satu nama lagi Miryam tidak ingat.
"Jadi waktu dipanggil ada tiga orang, Novel, satu saya lupa, Damanik. Waktu saya baru duduk dia (salah satu penyidik) sudah ngomong 'ibu mestinya 2010 sudah saya tangkap'. Habis itu saya ditekan-tekan lagi," kata Miryam sembari menangis di hadapan majelis hakim.
Miryam pun menyatakan apa yang disampaikannya di BAP soal penerimaan dan pembagian uang tidak benar. Menurut Miryam, karena saat itu tertekan dia memberikan jawaban seperti di dalam BAP hanya untuk menyenangkan penyidik.
"Untuk menyenangkan mereka, saya jawab. Karena saat itu saya takut," klaim Miryam.
Bahkan, Miryam mengaku semakin takut ketika penyidik menyebutkan pernah memeriksa dua anggota DPR Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo dalam sebuah kasus.
"'Saya pernah panggil Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo, saya periksa mereka sampai mencret-mencret'. Karena saya takut dan biar cepat keluar dari ruangan itu, saya jawab asal saja," kata Miryam.
Hakim kemudian menanyakan apakah saat diperiksa penyidik itu Miryam juga menangis seperti di persidangan ini. "Saya sampai muntah pak. Saya nangis di kamar mandi. Saya tertekan sekali karena penyidik bertanya agak mengancam," ungkap Miryam.
Hakim pun heran dengan jawaban Miryam. Hakim tidak menelan mentah-mentah pengakuan Miryam. "Sebagai anggota dewan apa iya anda diperlakukan seperti itu?" kata hakim kepada Miryam.
Hakim mengingatkan Miryam untuk memberikan keterangan yang jujur. "Berilah keterangan yang benar karena kita ini mencari kebenaran materil," katanya.