Mengejutkan! 1 NIK untuk Registrasi 2,2 Juta Nomor Ponsel
’’Kalau saya nilai ini pendaftaran (registrasi, red) robotik,’’ katanya. Sebab saat ditelusuri di catatan registrasinya di sistem Kemendagri, ada aktivitas 30 kali registrasi nomor ponsel hanya dalam waktu satu detik. ’’Ini tidak mungkin dilakukan orang,’’ tambahnya.
Terkait dengan munculnya kasus registrasi satu NIK untuk sekian banyak nomor ponsel tersebut, Zudan mengatakan sudah sempat berbicara langsung dengan operator. Termasuk dengan Indosat, selaku operator dengan jumlah registrasi tidak wajar terbanyak. Hasil pertemuan itu adalah operator diwajibkan untuk melakukan unreg untuk nomor-nomor yang diregistrasi secara tidak wajar itu.
Zudan lantas menceritakan salah satu penyebab bocornya NIK dan KK masyarakat untuk registrasi kartu prabayar. Ternyata pada kasus yang sempat mencuat di media sosial itu, ada seseorang yang tidak bisa melakukan registrasi simcard menggunakan NIK dan KK secara mandiri.
Setelah itu pelanggan tersebut membawa NIK dan KK ke outlet untuk minta tolong didaftarkan. Nah dari sinilah NIK dan KK menyebar ke mana-mana, kemudian digunakan untuk registrasi nomor ponsel lainnya. Selain itu Zudan juga mengungkapkan bahwa di internet juga bertebaran foto hasil scan KTP lengkap dengan NIK-nya serta lembar KK.
Dia menjamin kebocoran NIK dan KK tersebut tidak terjadi di sistem Dukcapil Kemendagri. Selain itu pemerintah juga menyebutkan bahwa informasi yang tertera di KTP, mulai dari NIK, nama, alamat, dan seterusnya itu bukan sebuah informasi rahasia. Tetapi informasi itu tidak boleh disalahgunakan. ’’KTP kita sudah tersebar dimana-mana. Mau masuk gedung titip KTP, daftar kuliah KTP, bukan rekening bank juga KTP,’’ jelasnya. (wan/agf/idr/jun)