Mengenal I Nyoman Nuarta, Pematung Kelas Wahid Indonesia
Selasa, 15 Januari 2019 – 21:11 WIB
Seniman memang telah menjadi impiannya. Namun, dia tidak berarti sudah berangan-angan menjadi pematung. ''Waktu itu yang populer seni lukis. Seni patung masih jarang. Itu sampai sekarang sih,'' ungkapnya, lantas tertawa. Maka, tidak heran jika dia berkutat pada seni lukis mulai SMP sampai kuliah di ITB.
Saat kuliah, dia menemukan passion menjadi pematung. ''Saya langsung hubungi kampus untuk ganti jurusan. Dari situ, saya sering ikut lomba patung dan menang. Sejak itulah saya mulai yakin bahwa patung itu menjanjikan,'' tambahnya.
Laiknya mahasiswa, dia kerap berbeda pandangan dengan dosen. Bahkan, ada dosen yang menyangka patungnya yang sudah jadi masih berupa rangka. ''Zaman saya patung itu harus padat, bervolume, dan totalitas. Tiba-tiba (mereka melihat) patung-patung saya banyak yang robek-robek, bolong-bolong. Itu mereka kurang setuju,'' ungkapnya.