Mengenal Joany, Anjing Pelacak yang Endus Narkotika di Lambung Kapal
jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini anjing K-9 ras berjenis kelamin jantan milik Bea Cukai Batam bernama Joany menjadi perbincangan.
Pasalnya, Joany mengungkap keberadaan narkotika jenis methamphetamine atau sabu-sabu yang disamarkan dalam 106 bungkus teh Tiongkok di dalam area tangki bahan bakar minyak (BBM).
Anjing jenis jagdterrier memang dipercaya memiliki kemampuan eksplorasi dan berburu yang tinggi.
Joany mampu mengendus narkotika yang digelar dari kegiatan operasi gabungan patroli laut yang dilaksanakan oleh Direktorat Interdiksi Narkotika, Bea Cukai Batam, Unit K-9 Bea Cukai Batam, Kanwil Khusus Bea Cukai Kepulauan Riau, Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Batam, PSO Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, bersama BNN RI dan BNN Provinsi Kepulauan Riau.
Frit Alexander selaku pawang Joany mengungkapkan Tim K-9 mendapatkan informasi dan perintah untuk mengikuti patroli laut dalam rangka pencarian kapal target.
Pada Sabtu (13/7), Xander sedang melaksanakan rutinitas bermain bersama Joany diminta siaga untuk mengikuti program sea patrol dog karena Tim Penindakan Bea Cukai Batam mendapatkan informasi dari BNN RI mengenai penyelundupan narkotika dengan sarana pengangkut berupa kapal tipe landing craft transport (LCT).
Sea patrol dog adalah program spesialisai unggulan Unit K-9 Bea Cukai sebagai WCO RDTC A-P (Word Customs Organization Regional Dog Training Center Asia Pasific), maksud dan tujuan program sea patrol dog adalah untuk membentuk anjing pelacak (K-9) yang siap ikut patroli laut dalam upaya pemberantasan penyelundupan narkotika yang masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui jalur perairan.
Dalam program sea patrol dog, Tim K-9 dikomandoi oleh Brian Rinaldi dengan mengajak tiga anggota, yaitu Parosi Situmorang, Xander selaku pawang K-9 (Joany), dan Dirgahayu Karo Sekali atau Dirga selaku pawang K-9 (Ramber).