Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengkhawatirkan, Ini Dampak pada Mental Anak Jika PJJ Kelamaan

Minggu, 26 Juli 2020 – 20:54 WIB
Mengkhawatirkan, Ini Dampak pada Mental Anak Jika PJJ Kelamaan - JPNN.COM
Pelajar pendidikan anak usia dini saat sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui gadget. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.Com

Oleh karena itu Retno menegaskan, anak-anak harus dijaga dari kemungkinan kejahatan di dunia maya seperti perundungan siber, kejahatan seksual dan penipuan. Perundungan yang biasa dilakukan di lingkungan sekolah pun kini berpindah ke dunia maya.

"Selama pandemi, KPAI menerima beberapa pengaduan cyberbullying oleh teman sekolah korban," ungkap mantan kepala SMAN 3 Jakarta itu.

Dampak berikutnya adalah anak rentan mengalami gangguan kesehatan karena penggunaan peralatan daring baik handphone, laptop maupun komputer pribadi (PC) yang berlebihan. Penyebab lainnya adalah kurangnya waktu istirahat demi mengerjakan tugas.

Retno juga mengkhawatirkan anak-anak rentan putus sekolah pada masa pandemi Covid-19. Menurut catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada 2019 saja ada 157.166 anak putus sekolah  di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Nah, PJJ secara daring berpotensi membuat anak-anak miskin yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring terancam putus sekolah. “Anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah tidak terlayani dalam PJJ karena kelompok ini tidak memiliki segala hal yang dibutuhkan," tukas Retno.

KPAI juga mengkhawatirkan efek lainnya adalah anak-anak menjadi rentan mengalami eksploitasi. Ketika anak-anak memilih berhenti sekolah akibat tidak memiliki akses untuk pembelajaran daring, maka banyak dari mereka yang akhirnya diminta orang tuanya bekerja atau menikah, sehingga angka pekerja anak dan perkawinan anak berpotensi meningkat. 

"Menurut survei sosial ekonomi nasional tahun 2018, kondisi ekonomi menjadi alasan utama 50,1 persen anak tak melanjutkan pendidikan. Sebagian besar dari mereka harus bekerja guna membantu orang tua," jelasnya.

Dampak terakhir adalah anak menjadi rentan mengalami berbagai kekerasan. Retno menuturkan, anak yang orang tuanya kehilangan pekerjaan akibat krisis juga berisiko mengalami kekerasan.

KPAI menyebut PJJ bisa berdampak negatif terhadap psikologis anak, kesehatan, bahkan mereka rentan jadi korban eksploitasi dan kekerasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News