Mengunjungi Daqing, Daerah Penghasil Minyak Terbesar di Tiongkok
Terinspirasi Spirit Wang Jinxi Taklukkan Sumur KetigaKamis, 03 Juni 2010 – 10:55 WIB
Kota Daqing saat ini memasok 40 persen produksi minyak Tiongkok yang mencapai 189,4 juta ton pada 2009. Karena itu, tak heran, begitu keluar dari pintu tol Daqing, sejauh mata memandang, rangkaian pipa minyak mengular di tepi jalan menuju pusat kota. Dari kejauhan juga terlihat berbagai ukuran pompa angguk (untuk memompa minyak) yang menjalankan aktivitas. Beberapa unit pengolahan minyak mentah juga terlihat di berbagai sudut kota.
Dari pemandangan awal itu, saya sempat membayangkan bahwa pusat Kota Daqing pasti penuh dengan sisa minyak yang berceceran di mana-mana, mengotori lingkungan kota. Sebab, menurut informasi yang saya terima, hampir tak ada jarak antara permukiman penduduk Daqing dan pompa angguk. Karena itu, bisa dibayangkan permukiman penduduk akan dipenuhi ceceran minyak mentah berwarna hitam pekat di jalan-jalan.
Namun, bayangan saya tentang kondisi kota berpenduduk 2,6 juta jiwa itu meleset 180 derajat. Begitu rombongan memasuki Kota Daqing sekitar pukul 16.30 waktu setempat, yang muncul adalah rasa heran dan kagum. Misalnya, soal jalan, luasnya sampai 10 lajur. Antara jalur cepat dan jalur lambat, ada taman yang masing-masing selebar empat meter. Pengendara yang melintasi jalan beraspal mulus itu merasa begitu lapang, panjang, dan tak berdebu. Dari kejauhan, terlihat gedung-gedung menjulang tinggi di pusat kota. Apartemen, mal, gedung perkantoran, dan hotel berdiri di mana-mana.