Mengunjungi Panti Asuhan Khusus Wanita 'Korban Lelaki' di Jakarta Timur
jpnn.com, JAKARTA - VILLA Shalom bukan panti biasa. Mereka menampung para perempuan yang hamil di luar nikah. Tujuannya, perempuan-perempuan ”korban lelaki” itu jangan sampai melakukan aborsi atau menggugurkan kandungan.
Laporan Sekaring Ratri Adaninggar, Jakarta
Villa Shalom atau Crisis Center for Unwed Mothers berada di lokasi yang agak tersembunyi. Persisnya di sebuah kompleks sekolah yayasan Katolik di Jatinegara, Jakarta Timur. Tak banyak yang tahu bila di kompleks sekolah itu ada panti asuhan yang khusus menampung perempuan-perempuan hamil di luar nikah.
"Tidak ada yang tahu kalau di sini ada panti. Yang tahu ya cuma para suster dan pengurus panti,’’ ujar Kepala Villa Shalom Suster Tasiana Enny saat ditemui di tempat kerjanya Selasa pekan lalu dilansir Jawa Pos (induk JPNN.com), Minggu (1/2).
Suster Ana –sapaan Tasiana– mengakui, lokasi panti memang sengaja dibuat tertutup dan tersembunyi. Sebab, Villa Shalom tidak seperti panti asuhan kebanyakan. Para penghuninya memerlukan ruang privasi. Maklum, penghuni panti tersebut adalah orang-orang dengan tekanan psikologis dan sosial yang berat.
Di dalam bangunan panti itu terdapat beberapa kamar untuk menampung para perempuan hamil di luar nikah. Sayang, Jawa Pos tidak diizinkan untuk masuk dan melihat langsung suasana shelter. Hanya pengurus panti yang mendapat akses di bangunan tersebut.
Layaknya asrama perempuan, panti itu memiliki jadwal kegiatan khusus bagi para penghuni. Mulai melakukan senam hamil bersama, mendapatkan pendampingan atau konseling, beribadah, mencuci, memasak, hingga menjalani praktik kerajinan tangan. Bidan dari Rumah Sakit Bersalin Melania rutin datang untuk memeriksa para calon ibu tersebut. Kadang, beberapa di antara mereka juga menjalani pemeriksaan USG di rumah sakit bersalin tersebut.
"Kami memang berafiliasi dengan Rumah Sakit Bersalin Melania karena mereka sudah paham dengan pasien panti kami. Jadi, nggak akan ditanya-tanya lagi, kayak siapa ayahnya dan sebagainya,’’ ujar Ana.