Mengunjungi Panti Asuhan Khusus Wanita 'Korban Lelaki' di Jakarta Timur
’’Ini yang kami tentang. Karena gerakan kami adalah pro life. Dalam agama Katolik, dosa besar menghilangkan sebuah kehidupan itu,” katanya.
Ana menyadari, keberadaan pantinya bisa menimbulkan pro dan kontra. Karena itu, pihaknya sangat ingin menyosialisasikan diri sebagai upaya preventif, sehingga kehamilan di luar nikah tidak perlu terjadi.
Villa Shalom berdiri sejak 90 tahun silam. Panti tersebut didirikan karena saat perang kemerdekaan banyak perempuan yang dihamili tentara Jepang dan Belanda. Perempuan-perempuan itu kerap mendapat tekanan sosial yang berlebihan di masa itu. Karena itu, panti yang didirikan di bawah Kongregasi Gembala Baik itu tetap berdiri sampai sekarang. Setidaknya sudah 900 perempuan hamil yang pernah ditangani di sini.
’’Ke depan kami berharap, para perempuan lebih mampu menjaga diri. Karena beban orang yang mengalami kehamilan di luar nikah sangat luar biasa,’’ tandasnya. (*/c10/ari)