Menhub Budi Karya Ajak Arab Saudi Tingkatkan Kerja Sama Penerbangan
Ia mengatakan, kerja sama bilateral kedua negara di sektor penerbangan sudah terjalin sejak lama yaitu pada tahun 15 Desember 1988, melalui penandatanganan perjanjian hubungan udara RI – Arab Saudi.
Yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU yang mengatur hak-hak angkutan udara pada tahun 2017, dimana Indonesia membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Solo, Balikpapan dan Palembang.
Sementara, Arab Saudi membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara di Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, dan Taif.
Sebelum pandemi, maskapai dari Arab Saudi yaitu Saudi Airlines telah melakukan penerbangan dari Arab Saudi ke sejumlah Bandara di Indonesia yaitu Soekarno Hatta, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan.
Namun sejak pandemi Arab Saudi hanya melakukan penerbangan ke Bandara Soekarno Hatta. Sementara itu, sejumlah maskapai nasional juga telah melakukan penerbangan ke Arab Saudi melalui maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air.
"Pihak Arab Saudi menyampaikan beberapa keinginan. Mereka menginginkan untuk menambah slot penerbangan ke Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, mereka juga ingin melayani penerbangan ke Denpasar, Bali dan Surabaya. Mereka juga menginginkan dibukanya poin ke Yogyakarta," ujarnya.
Atas permintaan tersebut, Menhub meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk membahas secara detail dan teknis dengan Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi (GACA), menyesuaikan dengan perjanjian bilateral yang berlaku.
"Kami juga berkeinginan agar Pemerintah Arab Saudi membuka hak angkut kelima untuk Indonesia, agar maskapai Indonesia dapat membuka paket wisata dengan umrah," tutur Menhub.