Meningkat Peminat Study S-1 ke Australia
Dalam event Internasional Open Day USYD kemarin memang banyak orang tua yang terlihat datang bersama anak mereka untuk mencari tahu informasi mengenai studi S-1 di USYD. Salah satunya adalah Intanti dari Jakarta yang hari itu menemani puterinya, Pruistine.
“Saya sedang mencari informasi dan perbandingan terlebih dahulu. Karena anak saya sekarang kelas 8. Jadi sedang menimbang-nimbang dahulu mau S-1 dimana nanti. Tapi pilihannya antara Australia atau UK,â€
Intanti mengaku lebih condong menyekolahkan puterinya ke Australia karena alasa letak geografis yang lebih dekat.
“Karena Ia anak saya satu-satunya, jadi saya inginnya dia sekolah di tempat yang mudah saya kunjungi dan dia juga bisa sering pulang.
“Kalau Australia kan dekat dan saya ada banyak saudara disana. Kalau Inggris secara biaya lebih murah ya biaya kuliah, tapi jauh sekali.â€
Sementara itu menurut Riko Kho, Country Manager (Indonesia) University of Sydney (USYD), meski terus meningkat namun peminat study jenjang S-1 masih kalah jika dibandingkan dengan peminat study jenjang S-2 atau S-3.
“Karena lulusan SMU di Indonesia tidak bisa langsung kuliah S-1 di Australia. Berbeda dengan lulusan S-1 di Indoensia yang langsung bisa mengambil study master,â€
“Kecuali mereka menempuh pendidikan SMU di sekolah Internasional yang memiliki program IB atau international Baccalaureate. Jika tidak mereka harus mengikuti program Foundation selama 6 – 1 tahun,â€
Dan disisi lain program beasiswa untuk jenjang S-1 di Australia juga sangat sedikit dan terbatas.
“USYD memiliki beasiswa Vice-Chancellor's International Scholarship (VCIS). Tapi peraih beasiswa ini biasanya harus memiliki nilai akademik atau prestasi yang outstanding,â€
Selain itu sebagai universitas pertama di Australia dan bagian dari Group of Eight atau 8 PT top di Australia, syarat kemampuan akademik yang tinggi juga tetap berlaku bagi calon mahasiswa S-1.
University of Sydney merupakan salah satu universitas terbesar dan ternama di Australia. Berdiri sejak 1850, USYD selalu menempati urutan 50 universitas terbaik di dunia.
Lihat Artikelnya di Australia Plus