Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia

Selasa, 17 September 2024 – 23:23 WIB
Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia - JPNN.COM
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mencerahkan cendera mata berupa hiasan Kereta Tanding Arjuna kepada Gubernur Saint Petersburg Alexander Beglov di Saint Petersburg, Selasa (17/9/2024). Foto: Humas DPP PDIP

Gubernur Beglov, kata Basarah, menyebut Proklamator RI itu berperan kuat dalam membina hubungan baik antara Indonesia dengan Rusia.

Cerita Beglov juga mencakup soal peran Bung Karno mendorong aktivasi Masjid Biru di Saint Petersburg. Tempat ibadah yang juga dikenal dengan sebutan Masjid Saint Petersburg itu dikenal karena keindahannya.

Masjid yang dibangun pada 1910 itu berdinding granit. Adapun kubah dan dua menaranya berlapis mosaik keramik biru.

Pada 1940, pemerintahan Uni Soviet di bawah Joseph Vissarionovich Stalin yang berideologi komunis melarang kegiatan keagamaan, termasuk peribadatan di Masjid Biru. Tempat ibadah umat Islam itu difungsikan untuk gudang peralatan medis.

Namun, Bung Karno berperan penting mengembalikan fungsi Masjid Biru. Kisahnya diawali pada 1956 ketika Nikita Khrushchev selaku Sekjen Partai Komunis Uni Soviet mengundang Bung Karno ke Moskow.

Selain melawat ke Moskow, Presiden Pertama RI itu juga mengunjungi Saint Petersburg. Saat itulah Bung Karno yang hendak salat melihat Masjid Biru dalam kondisi tak terurus.

Sekembalinya ke Moskow dari Saint Peterssburg, Bung Karno mengeluhkan soal kondisi Masjid Biru kepada Nikita Khrushchev yang saat itu juga menjabat Ketua Dewan Menteri Uni Soviet.

Bung Karno pun meminta penguasa Uni Soviet mengembalikan fungsi Masjid Biru. Selain itu, negarawan penggagas Gerakan Non-Blok tersebut juga meminta Khrushchev menyerahkan lagi Masjid Biru kepada umat Islam Saint Petrsburg.

Kisahnya diawali pada 1956 ketika Nikita Khrushchev selaku Sekjen Partai Komunis Uni Soviet mengundang Bung Karno ke Moskow.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News