Indonesia dan G20 Sepakat Perkuat Kerja Sama untuk Hadapi Tantangan Global
Selain itu, G20 akan melakukan eksplorasi formulasi a Special Drawing Rights (SDRs) General Allocation dalam rangka mendukung pembiayaan global jangka panjang dan kebutuhan devisa bagi negara-negara yang paling membutuhkan.
Sri Mulyani menegaskan, pertemuan G20 menggarisbawahi urgensi reformasi sistem perpajakan yang dinilai dapat merespons tantangan globalisasi dan digitalisasi terhadap perekonomian.
“G20 mendorong tercapainya a global and consensus-based solution pada pertengahan 2021 ini,” kata dia.
Dia memaparkan, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 juga menegaskan mengenai kerja sama multilateral terkait isu perubahan iklim dan risiko lingkungan dengan strategi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan merata.
G20 turut mendorong dilanjutkannya upaya penguatan sektor keuangan nonbank dan implementasi G20 Roadmap for Enhancing Cross-Border Payments dalam rangka pengembangan layanan transaksi lintas negara yang efektif, cepat, efisien dan murah.
Dukungan G20 pun muncul melalui usulan peningkatan pemahaman dan kesiapan sektor keuangan atas potensi risiko perubahan iklim melalui pemenuhan data gaps untuk assessing climate related financial risks dan mendorong climate related disclosure.
Kemudian, Sustainable Finance Study Group (SFSG) diaktifkan kembali agar dapat mendorong kesiapan dan kapasitas sektor keuangan dalam mendukung transisi menuju perekonomian yang berkelanjutan.
“Kami berharap forum multilateral dapat terus mendukung upaya pemulihan global. Kami akan menggunakan instrumen fiskal dan terus bekerja sama dengan otoritas moneter untuk memastikan pemulihan yang lebih baik, kuat dan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani.