Menko Airlangga Pastikan Indonesia Siap Tunjukkan Kepemimpinan di Sidang COP 26
Pada tahun 2020, Indonesia juga telah berhasil menurunkan 91,84 persen kebakaran lahan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kebakaran hutan di Indonesia pada tahun lalu adalah seluas 300 ribu hektar, sementara itu di Amerika Serikat seluas 3,5 juta hektar, di Uni Eropa seluas 400 ribu hektar, hutan amazon 2,2 juta dan 18,6 juta hektar di Australia pada periode yang sama.
Untuk itu, kata Menko Airlangga, diperlukan kesamaan informasi, pengetahuan dan persepsi dari seluruh negara agar tindakan-tindakan yang bersifat diskriminasi terhadap upaya mewujudkan produksi dan perdagangan yang berkelanjutan harus dihilangkan.
“Kita semua tentunya sepakat bahwa isu ancaman perubahan iklim dan kelestarian lingkungan tak dapat diselesaikan tanpa kerja sama dan kolaborasi dari seluruh negara di dunia. Upaya ini tentunya dilakukan bersamaan dengan keinginan negara untuk mensejahterakan rakyatnya”, ujar Menko Airlangga.
Melalui forum tersebut, kata Menko Airlangga, diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi untuk tercapainya kesepakatan terkait visi dan peta jalan dari upaya pelestarian lingkungan serta mitigasi dan adaptasi dari perubahan iklim.
"Indonesia selalu berkomitmen dan mendukung serta turut aktif secara global dalam perlindungan alam dan keanekaragaman hayati, untuk menghentikan dampak buruk perubahan iklim dengan mengurangi tingkat emisi dan pada saat yang sama mempercepat program pengentasan kemiskinan yang juga penting untuk dilakukan," ujar Menko Airlangga
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan produksi dan perdagangan yang berkelanjutan diantaranya; penerapan sistem jaminan legalitas kayu dan minyak sawit berkelanjutan (ISPO), upaya mengurangi kayu illegal dan deforestasi, upaya restorasi dan rehabilitasi lahan gambut serta penetapan lahan konservasi.
Dalam sesi yang sama, Menteri Pasifik dan Lingkungan Inggris Lord Zac Goldsmith menyampaikan apresiasinya karena Indonesia bersedia menjadi Co-Chair COP 26 FACT Dialog bersama dengan pihaknya.
Goldsmith menyampaikan, kerja sama dan kolaborasi antara negara produsen dan konsumen sangat penting untuk dilakukan, dalam sebuah kesetaraan, untuk mencapai tujuan bersama.