Menko Marves Luhut dan AstraZeneca Restorasi Kerusakan DAS Citarum
"Melalui program ambition zero carbon yang berbasiskan ilmu pengetahuan, kami sedang melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilainya," katanya.
Selain itu, melalui program AZ Forest yang bernilai USD 400 juta, perusahaan sedang menanam dan merawat 200 juta pohon hingga tahun 2030 di enam benua.
Kegiatan ini melibatkan mitra ahli untuk memulihkan hutan dan alam serta mempromosikan keanekaragaman hayati, serta mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan.
Sungai Citarum memiliki panjang 297 km dari sumbernya di Cisanti, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hingga Muara Gembong di Bekasi.
Sungai ini pernah disebut sebagai salah satu jalur air paling tercemar di dunia, karena emisi industri telah mencemari sungai dengan bahan kimia dan logam berbahaya.
Pada 2020, AstraZeneca mengumumkan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MoU) pertamanya dengan pemerintah Indonesia, sebagai bagian dari kemitraan publik-swasta untuk memulihkan lahan kritis dan keanekaragaman hayati di DAS Citarum.
Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang meluncurkan program AZ Forest.
"Dalam pembaruan MoU ini, program AZ Forest memperluas rencana penanaman pohon di lahan kritis di sekitar DAS Citarum dan Danau Toba, untuk mendukung percepatan restorasi pada kerusakan yang ada," jelas Esra. (esy/jpnn)