Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menlu Selen

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 13 November 2021 – 14:43 WIB
Menlu Selen - JPNN.COM
Retno Marsudi. Foto: dok/JPNN.com

Tarsan bergaya orang kaya dengan setelan jasa mewah. Gogon mempunyai gaya rambut unik dengan jambul tinggi. Gepeng bergaya bicara gagap dengan pakaian warna mencolok. Nunung sangat khas dengan gaya kemayu meskipun dia tidak ayu. Asmuni memakai arloji di tangan kanan dan kirinya. Bukan cuma satu atau dua, tetapi empat sekaligus.

Semua gaya Srimulat dianggap aneh dan menjadi lucu. Gaya aneh itu belakangan menjadi tren dan banyak ditiru oleh pelawak lain dan juga ditiru sebagai fashion oleh publik. Gaya bencong Tessy sekarang ditiru oleh banyak komedian. Gaya rambut Gogon malah menjadi fashion internasional sebagai gaya Mohawk yang ditiru selebritas internasional. Jambul Nusantara ditiru oleh Shahrini.

Gaya celana pendek cingkrang dan baju kedodoran sering dipakai oleh Gepeng. Model pakaian kedodoran itu sekarang termasuk dalam gaya yang disebut sebagai ‘’oversize’’ dan banyak diikuti oleh pecinta fesyen.

Apakah ada pemain Srimulat yang pernah memakai sepatu atau sandal beda warna? Kalau ada tentu hal itu akan mengundang tawa terpingkal. Coba bayangkan, Nunung berdandan cantik dengan make up menor dan sepatu hak tinggi, tetapi warnanya beda, satu merah satunya kuning.

Menlu Retno Marsudi bukan anggota Srimulat.

Namun, cara dia mencari perhatian mirip dengan para pelawak Srimulat. Sayang, Srimulat sekarang sudah mati suri tidak pernah tampil bareng lagi. Kalau Srimulat masih ada, mungkin Bu Menlu bisa tampil sebagai bintang tamu.

Para ahli semiologi mungkin juga pada sibuk menginterpretasikan simbol yang dipakai Retno Marsudi. Sepatu beda warna adalah penanda atau signifier yang menjadi penanda sesuatu. Setiap penanda selalu ada petanda atau signified yang menjadi objek tanda.

Mungkin sepatu selen Retno Marsudi menjadi tanda bahwa kebijakan luar negeri Indonesia juga selen. Tidak sinkron antara kiri dan kanan. Tidak sinkron antara apa yang diucap dengan apa yang diperbuat.

Kalau Srimulat masih ada, mungkin Menlu selen Retno Marsudi bisa tampil sebagai bintang tamu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News