Menparekraf Sebut Ada Peluang Baru di Industri Pariwisata, Begini Caranya...
Sementara itu, pemerintah akan berupaya maksimal mendukung berbagai program yang akan dijalankan industri, termasuk menargetkan lebih banyak lagi pelaku usaha hotel dan restoran yang mendapatkan sertifikasi CHSE secara gratis.
"Mudah-mudahan ini menjadi satu harapan inovasi, terobosan baru untuk membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.
Ketua PHRI Pusat, Hariyadi Soekamdani, mengatakan program bekerja atau bersekolah dari destinasi, khususnya di Bali, memang menjadi salah satu program yang akan dijalankan pihaknya dalam waktu dekat.
"Jadi konsepnya bukan liburan, tapi berkegiatan seperti bekerja atau bersekolah dari destinasi. Mereka berkegiatan tapi dengan mendapatkan suasana lingkungan yang berbeda," kata Hariyadi.
PHRI Pusat, kata dia, telah menjalin kerja sama dengan pihak maskapai. Harga yang kompetitif diyakini bisa menjadi salah satu program jangka pendek yang bisa dijalankan industri. Potensi wisatawan pun diprediksi mencapai 20 ribu lebih.
"Tinggal sekarang teman-teman di Bali untuk menangkap peluang ini. Kalau kita bisa menyajikan harga yang kompetitif, tentu ini peluang yang besar. Potensi pasar ini tentunya bisa dikembangkan ke destinasi lain ke depannya selain Bali," kata Hariyadi.
Sementara itu, Ketua PHRI DPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengatakan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya hotel dan restoran berharap agar program diwujudkan secepatnya.
Termasuk program-program seperti pinjaman lunak, dana hibah pariwisata yang akan ditingkatkan, sertifikasi CHSE gratis, prioritas vaksinasi, dan lainnya.
"Arahan juga suntikan semangat dari Menparekraf, saya kira ini menjadi sinar di kegelapan bagi pariwisata Bali untuk menemukan harapan kita bersama. Mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi bisa dieksekusi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Cok Ace yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.(mcr10/jpnn)