Mentan Amran Kagumi Kopi Toraja, Langsung Kucurkan Bantuan
jpnn.com - Aroma dan rasa Kopi Toraja berkelas internasional. Kemasannya juga tak kalah menarik dari produk-produk kopi yang memenuhi pasar modern. Sekilas tak akan ada yang menyangka Kopi Toraja dalam kemasan itu dihasilkan petani dari pedalaman Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Ken Girsang - Tana Toraja
Tepatnya, dihasilkan kelompok wanita tani kopi "Bedallean", Desa Lembang Gandangbatu, Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja. Berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Makale, Ibu Kota Tana Toraja.
Untuk dapat mencapai desa ini dibutuhkan stamina prima. Karena harus melalui jalan terjal, meliuk dan memanjat ke atas pegunungan dengan ketinggian 1.000 mdpl. Perut serasa diguncang selama sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan mobil.
Meski medan yang dilalui cukup melelahkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman tetap melakoni dengan senyuman. Semua demi bertemu dan menyapa langsung seribuan petani yang telah menanti, Selasa (24/4) kemarin.
Pria berdarah Bone itu tak mampu menutupi kekagumannya saat Ketua Kelompok Wanita Tani Bedallean Nurhidayah menunjukkan produk kopi dalam kemasan 200 gram yang mereka hasilkan.
Pertemuan yang semula beragenda penyerahan langsung bantuan bibit kopi unggulan sebanyak 500 ribu pohon untuk Tana Toraja, akhirnya berkembang pada pemberian sejumlah bantuan lain.
Menurut Ibu Nurhidayah, produk yang mereka hasilkan telah masuk ke pasar modern. Cuma jumlahnya masih terbatas. Penyebabnya, pengolahan masih menggunakan mesin tradisional. Selain itu, juga baru dikerjakan sekelompok kecil petani.