Mentan Berangkatkan 9 Ribu Ton Manggis ke Tiongkok
Diprediksi hingga akhir 2018, total ekspor tersebut minimal bisa ditingkatkan menjadi 60 ribu ton atau naik 600 persen dibandingkan 2017.
Sebagai informasi, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah bernegosiasi dengan Tiongkok selama 5 tahun sebelum akhirnya keran impor mereka kembali dibuka.
Kini dengan diterbitkannya ke Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Mangosteen Fruits from Indonesia to China yang merupakan hasil kesepakatan otoritas karantina di kedua negara akhirnya buah manggis pun kembali menghasilkan devisa untuk Indonesia.
Selain Tiongkok, tujuan negara ekspor manggis Indonesia diantaranya adalah ke Thailand, Australia, New Zealand, Malaysia, Vietnam, Uni Emirat Arab, Perancis, Belanda, Saudi Arabia, Oman, Qatar, Hong Kong, Cambodia, Kuwait, Bahrain, Italia, Singapura, Swiss, Spanyol, Kanada, Jerman, Inggris dan Timor Leste.
Dan terus diupayakan bisa memperluas pasar ke negara lainnya.
“Manggis buah unggulan ekspor yang eksotis. Indonesia sudah mengekspor buah ini ke 23 negara. Kita fokus untuk budidayanya, dan serta mendorong harmonisasi aturan SPS-nya (Sanitary and Phytosanitary) agar bisa diterima oleh tujuan ekspor lainnya untuk memperluas pasar,” jelas Amran.
Ekspor produk pertanian tersebut merupakan bukti keberhasilan dalam peningkatan daya saing produk pertanian, sekaligus kemampuan memenuhi standar yang berlaku dalam perdagangan Internasional.
“Pelayanan ekspor komoditas pertanian melalui Badan Karantina Pertanian bahkan telah berorientasi pada penerapan sertifikasi berbasis inline inspection didukung pertukaran sistem elektronik dengan mitra dagang,” pungkas Amran. (adv/jpnn)