Mentan: Tidak Ada Alasan Beras Naik
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan bahwa stok pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri 2017. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan agar stok maupun harga pangan distabilkan. Hal ini supaya tidak memberatkan rakyat Indonesia.
"Stok harus distabilkan atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo. Bahkan tiap minggu kami semua diingatkan agar menjaga harga jelang Ramadan dan Idul Fitri," kata Amran usai rapat koordinasi dan video conference terkait antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan di Mabes Polri, Rabu (3/5).
Rakor dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf.
Menteri Amran Sulaiman mengatakan bahwa stok beras Indonesia melimpah. Karenanya, Amran menegaskan, tidak ada alasan para pedagang maupun lainnya untuk menaikkan harga beras. "Stok beras kita 2,2 juta ton. Tidak ada alasan harga beras naik. Saya pertegas tidak ada alasan harga beras naik," kata
Amran juga melanjutkan bahwa khusus Jakarta stok beras aman. Bahkan, tegas Amran, saking banyaknya stok, gudang penyimpanan beras sampai penuh. "Jakarta gudangnha penuh, ada 400 ribu ton," kata Amran. Pun demikian, Amran menambahkan, wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah juga aman. Bahkan, harus menyewa gudang untuk penyimpanan beras. "Ada kurang lebih 50 gudang," katanya.
Amran menjelaskan, harga beras di pasaran dijual Rp 11.300 sampai dengan 11.900 per kilogram.
Melihat banyaknya stok beras itu, Amran mewanti-wanti janga pernah memainkan harga beras sehingga memberatkan rakyat. "Tidak ada alasan harga naik terutama beras," katanya.
Selain beras, Amran memastikan harga dan ketersediaan cabai, gula, bawang dan lainnya, aman. "Kami pastikan sesuai arahan Bapak Presiden," ujarnya.