Menteri Amran Angkat Dua Isu Saat Kuliah Umum di IPB
Amran membeberkan, program yang diberikan kepada petani guna mendukung kesejahteraannya antara lain pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan lain-lainnya.
Selain itu, Kementan juga sangat tegas dalam memerangi mafia pangan. Kementan sejak lama telah mendata dan mengetahui ulah kartel pangan yang melakukan penyabotan, penimbunan, mendistorsi informasi, penyuapan, manipulasi hingga menggagalkan target swasembada pangan.
"Tepat pada Hari Krida Pertanian, Kementan telah mengumumkan daftar hitam lima perusahaan importir bawang bombai mini asal India karena memanipulasi. Menjualnya sebagai bawang merah dan merusak harga dari petani lokal. Sebelumnya tujuh perusahaan importir diketahui mempermainkan harga," ujar Amran.
Amran juga berikhtiar untuk cita-cita besar Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Guna merealisasikan itu, Kementan melakukan berbagai upaya.
"Pertama, masalah kebijakan. Salah satunya regulasi tender diubah jadi e-catalog. Kedua, membenahi sumber daya manusia, misalnya membolehkan KPK menyadap pejabat Kementan dan memecat oknum yang terbukti korupsi," kata Amran.
Lalu ketiga, perbaikan infrastruktur. Amran mengungkapkan, telah dilakukan perbaikan terhadap tiga juta hektare lahan irigasi selama setahun.
"Keempat adalah membenahi alat mesin pertanian. Bersinergi dengan Kementerian Keuangan agar inovator dalam membuat alat mesin pertanian memperoleh royalti. Dengan demikian, ekspor melonjak, produksi meningkat," ucap Amran.
Amran juga tak lupa menyampaikan mengenai kebijakan Kementan yang berpihak pada pembangunan ekonomi keumatan. Menurut Amran, program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren adalah pertama kali ada dalam sejarah pertanian Indonesia.