Menteri Johnny Sebut Keniscayaan Transformasi Digital Ubah Banyak Hal
“Upside risk-nya masih sangat besar, untuk itu kepada seluruh penyelenggara jaringan telekomunikasi agar segera mengambil langkah-langkah dalam rangka efisiensi dan produktivitas kemanfaatan dan penggunaan jaringan fiber optik, termasuk dari sisi manajemen, keputusan investasi dan operasional,” katanya.
Menurut Menteri Johnny, besaran tarif layanan fixed broadband belum terjangkau oleh seluruh masyarakat.
Sesuai dengan fungsi dari Capex (capital expenditure) dan Opex (operational expenditure), kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu penentu biaya operasional layanan fixed broadband.
“Dengan rendahnya penetrasi layanan fixed broadband serta tingginya biaya operasional di Indonesia sebagai akibat dari negara dalam jangkauan yang luas, sebuah negara kepulauan, tarif layanan menjadi mahal sehingga hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu, secara khusus menengah-atas,” katanya.
Oleh karena itu, Menkominfo menyatakan pemerintah sedang mendorong konsolidasi dalam industri telekomunikasi.
Langkah itu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar daya saing dalam negeri, regional maupun tingkat global akan makin baik.
Dalam pembukaan Munas APJATEL kali ini, Menteri Johnny menyebut sebuah keniscayaan transformasi digital bakal mengubah secara fundamental cara bekerja, bersekolah, bertransaksi dan bersosialisasi dari physical space secara offline ke digital space secara online, secara khusus di saat pandemi COVID-19.(gir/jpnn)