Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menurut Panglima TNI, Kondisi Seperti Ini Mengerikan

Rabu, 28 Desember 2016 – 18:39 WIB
Menurut Panglima TNI, Kondisi Seperti Ini Mengerikan - JPNN.COM
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada diskusi Akhir Tahun Kornas FOKAL IMM dengan tema Meruwat Indonesia, Menjaga NKRI!! di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pemicu perang di dunia kini telah berubah.

Tidak lagi disebabkan karena perbedaan agama, namun lebih karena konflik perebutan sumber-sumber energi.

"Sekarang ini 70 persen konflik karena energi, padahal energi sudah mau habis," ujar Panglima saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar Koordinator Nasional Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) di Jakarta, Rabu (28/12).

Menurut Gatot, karena sumber-sumber energi seperti minyak bumi yang banyak di Timur Tengah mulai habis, kemungkinan perang dapat berpindah ke Indonesia.

Mengingat Indonesia sebagai salah satu negara equator, sangat kaya akan sumber energi hayati dan sumber-sumber pangan.

"Berbicara tumbuh-tumbuhan tidak lepas dari equator, nah kita punya matahari sepanjang tahun. Misalnya untuk tanaman akasia, di Indonesia bisa tumbuh dengan baik, sehingga usia enam tahun sudah bisa dipotong. Di Eropa butuh 12 tahun. Jadi tempat inilah yang akan dicari orang, diserbu orang," tukas Gatot.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat menyatakan pandangannya, karena menilai kemungkinan ke depan dunia tidak saja akan kekurangan energi, namun juga kekurangan bahan pangan. Mengingat jumlahnya yang sangat banyak.

Jumlah populasi manusia yang kini tercatat 7,3 miliar jiwa, pada 2050 diperkirakan mencapai 9,3 miliar dan pada 2100 mencapai 11,2 miliar jiwa.

JPNN.com - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pemicu perang di dunia kini telah berubah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News