Menwa Khawatir Wabah COVID-19 Jadi Pintu Masuk Kebangkitan Komunisme
jpnn.com, JAKARTA - Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Konas Menwa) Indonesia meyakini bahwa paham komunisme masih eksis di Indonesia dan para figurnya terus mengembangkan paham tersebut secara sembunyi-sembunyi (laten). Masyarakat pun telah banyak yang mewaspadainya.
"Di tengah kondisi saat ini kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dini terhadap bahaya laten komunisme," ujar Wakil Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia, Erwin H. Al-Jakartaty, melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7).
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, terang dia, komunisme menjadi bagian dari sejarah yg kelam. Salah satunya melalui Gerakan 30 September 1965 (G-30-S), setelah sebelumnya memberontak juga di tahun 1948.
"G 30 S tersebut bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan sah yang diawali dengan membunuh 7 jenderal dengan merebut kekuasaan melalui dewan revolusi dan kemudian mencoba mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis," jelasnya.
Karenanya, rakyat mendesak Partai Komunisme Indonesia (PKI) dibubarkan pasca peristiwa itu, dan Menwa turut perangi paham komunisme terutama di kampus-kampus. Aksi-aksi rakyat menuntut pembubaran PKI ini kemudian berujung pada dibubarkannya PKI dan lalu diperkuat dengan terbitnya TAP MPRS XXV/MPRS/1966 tentang Larangan penyebaran Paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
"Namun, sepertinya TAP MPRS 1966 tersebut realisasinya tidak lagi digunakan dalam litsus (penelitian khusus) para pejabat ataupun penerimaan ASN (aparatur sipil negara) ditambah dengan memudarnya penanaman nilai-nilai yg terkandung dlm pancasila," katanya.
Padahal, ungkap Erwin, beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis hingga sekarang, seperti Republik Rakyat China (RRC), Kuba, Korea Utara (Korut) dan Vietnam. Mereka tetap berpotensi menyebarkan ajarannya ke Indonesia dgn berbagai cara guna menanamkan pengaruhnya.
Untuk menghindari kealpaan tersebut oleh pemerintah dan masyarakat serta menghalau penyebarluasannya, khususnya di tengah berlangsungnya pandemi coronavirus baru (Covid-19), selain melaksanakan bakti sosial kemasyarakatan, Menwa jg memasang himbauan tentang bahaya komunisme di sejumlah wilayah sejak Kamis (16/7).