Menyongsong Bulan Bung Karno, Taruna Merah Putih Angkat Isu Terkait Sampah
Kedua, Circular Economy dengan menjadikan sampah sbg sumber daya, serta pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dengan baik. Ketiga, pendekatan pelayanan dan teknologi utk mendorong pengolahan sampah.
Sementara, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan terkait sampah dalam konteks lingkup Kota Semarang, pihak Pemkot bersama dengan komunitas-komunitas masyarakat telah membangun kesadaran bersama terkait sampah.
Menurut dia, jenis sampah dari sampah rumah tangga hingga spesifik. Pemerintah semarang membuat peraturan dan kebijakan yangmengakomodir dan mempertegas soal kondisi lingkungan yang diakibatkan oleh sampah.
"Berbagai kebijakan sampah terkait sampah yang dilakukan Pemkot Semarang seperti pembatasan pengunaan plastik sekali pakai, gerakan pilah sampah, pemberdayaan masyarakat dgn pengelolaan sampah seperti bank sampah, TPST, pembuatan maggot & Eco Enzyeme," ungkap Wakil Walikota Semarang yang juga kader PDI Perjuangan tersebut.
Selanjutnya, Christopher Nugroho (Business Development Rapel - "pemulung" sampah online) menjelaskan Rapel bergerak sebagai konsultan di bidang lingkungan hdup dengan concern mengembangkan bisnis menjadi provider manajemen persampahan
Dia menilai kondisi hari ini, kondisi Indonesia hari ini terletak pada dua problum yakni persoalan sampah dan kemiskinan. Saat ini diperkirakan 26 juta orang hidup di bawah kemiskinan karena tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Hadirnya Rapel dapat menyelesaikan persoalan sampah berbasis aplikasi digital. Rapel memungkinkan pengguna akhir (rumah tangga) untuk melakukan ping kepada kolektor," ujar Christopher.
Selain itu, Rapel juga telah bekerjasama dengan bank sampah dan diharapkan dapat bekerja sama hingga tingkat RT dengan Bank sampah binaan. Rapel juga bekerjasama dengan pihak hotel dan cafe, rumah sakit dan juga pemerintah di tingkat kota atau kabupaten.