Merawat Stabilitas Polhukam dan Kredibilitas Demokrasi
Oleh: Bambang SoesatyoSebagian lainnya cemas akan masa depan demokrasi di negara ini karena gesekan para elite semakin tajam.
Reaksi, unjuk keprihatinan dan kekhawatiran itu telah disuarakan oleh para tokoh dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh sepuh dari lintas agama.
Para budayawan pun telah bersuara dengan lantang. Tidak ketinggalan adalah suara para pegiat sosial, pegiat HAM (hak azasi manusia) hingga kelompok purnawirawan militer.
Beberapa hari belakangan ini, komunitas mahasiswa pun tak hanya menyuarakan keprihatinan, sebagian malah mulai menunjukan sikap kritisnya.
Menggunakan sarana media sosial, kelompok-kelompok masyarakat di berbagai daerah pun tak mau ketinggalan menyatakan sikap dan menyuarakan keprihatinan.
Esensi dari reaksi, unjuk keprihatinan dan kekritisan itu semata-mata adalah keinginan mayoritas rakyat agar semua Pemilu 2024 berlangsung damai dan legitimate, karena semua pihak melaksanakannya dengan kepatuhan mutlak pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, damai, bersih dan jujur.
Semua bentuk penebaran kebencian dan berita-berita palsu dari para buzer yang hanya menimbulkan curiga dan ketidakpercayaan masyarakat hendaknya segera dihentikan.
Masih ada waktu untuk meluruskan apa yang tidak wajar dan tidak patut itu. Ketidakwajaran dan ketidakpatutan itu tak perlu lagi dirinci, karena sudah menjadi pengetahuan dan perbincangan semua elemen masyarakat.