Mereka Selalu Bawa Jimat Tiap Kali Beraksi
jpnn.com - JAKARTA – Penjahat spesialis pecah kaca mobil dan modus ban bocor makin marak di Jakarta. Subditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun mengejar mereka. Hasilnya, sebelas pelaku gabungan lintas daerah, yakni Jakarta, Madura, dan Palembang, ditangkap polisi. Kelompok yang juga dikenal sebagai penjahat api-api tersebut menyasar barang berharga di dalam mobil.
Mereka adalah Agung, Firman, Tongseng, Boy, Dul, Say, Ican, Anto, Rudin, Zul, dan Curut. Kesebelasnya dicokok di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Selama Januari–Maret, mereka sudah 25 kali beraksi. Sasaran kelompok itu adalah mobil yang diparkir di tempat sepi dan yang dikendarai seorang diri. Wilayah operasi mereka tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Depok, dan Bekasi.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Heru Pranoto menjelaskan, dalam beraksi, mereka selalu berkelompok dan berbagi tugas. Untuk modus pecah kaca, mereka lebih dulu mencari target.
Para pelaku menyasar mobil di area parkir yang sepi dan minim pengamanan. Kemudian, seorang pelaku mengintai isi mobil menggunakan senter. Setelah menentukan barang, mereka beraksi. ”Kaca mobil dipecah pakai serpihan busi yang dibasahi air liur,” katanya dalam jumpa pers kemarin (9/4).
Modus lain, lanjut Heru, adalah berpura-pura memperingatkan calon korban yang mengendarai mobil bahwa ada percikan api atau ban bocor. Agar lebih meyakinkan, mereka biasa berulang-ulang memberi tahu korban, bisa sampai tiga kali. Pada peringatan terakhir, biasanya korban berhenti karena para pelaku menawarkan bantuan. ”Nah, saat itu, tiga eksekutor bergerak. Seorang berkomunikasi, yang lain mengambil barang di dalam mobil,” jelasnya.
Cara tersebut sebenarnya modus lama. Para pelaku juga biasa menyasar target di tempat parkiran umum seperti jalan atau ruko. Tetapi, jika tidak waspada, masyarakat bisa menjadi korban. ”Anggota juga pernah menjadi korban kelompok ini,” ujar Kasubditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Siswo Yuwono.
Peristiwa tersebut menimpa Aiptu Sunadi pada Senin, 24 Februari. Saat itu, dia hendak pergi ke mapolda dengan mengendarai mobil Avanza. Ketika melintasi Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, para pelaku yang mengendarai motor meneriaki Sunadi bahwa ban mobil kempis.
Karena penasaran, Aiptu Sunadi pun berhenti, lalu turun dan mengecek ban. Nahas, pelaku lain langsung membuka pintu mobil dari arah berlawanan dan berhasil membawa tas korban. Yang membuat dia kelimpungan, dalam tas tersebut, ada senjata api (senpi) berjenis revolver. ”Tapi, kami sudah mendapatkan senpinya. Lima peluru juga masih ada, belum dipakai,” terang Siswo.