Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mimpi Pendeta Alex

Oleh Dahlan Iskan

Minggu, 16 Agustus 2020 – 07:07 WIB
Mimpi Pendeta Alex - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kesempatan itu datang ketika krisis moneter terjadi pada 1998. Yang diikuti kesulitan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. Banyak sekali properti yang dijual. Termasuk lahan strategis di bekas bandara Kemayoran, Jakarta.

Baca Juga:

Pendeta Alex pun mengambil alih tanah di situ. Akan dibangunnya sebuah gedung setinggi 500 meter. Tertinggi di Indonesia. Gedung itu diberi nama 'Menara Doa'. Yang secara umum akan disebut 'Menara Jakarta'.

Namun Pak Alex tidak lagi sekuat ketika menggagas Graha Bethany. Pak Alex tidak lagi menjadi masinis di lokomotif besar bernama Bethany.

Posisinya di Gereja Bethany makin lemah. Itu yang membuat pembangunan 'Menara Doa' tidak lancar.

Akhirnya Pak Alex kehilangan daya. Jangankan meneruskan 'Menara Doa', beliau pun tersingkir dari gerejanya sendiri: Gereja Bethany.

Proyek 'Menara Doa' akhirnya diambil alih kembali oleh para investor. Hak Pak Alex tetap diakui di situ, tetapi tidak lagi 100 persen.

Kelak, kalau proyek itu selesai, Pak Alex akan mendapat hak sekitar 3.000 m2. Mungkin tidak lama lagi. Kelihatannya tahun 2022 sudah akan selesai. Tentu dengan konsep yang sama sekali berubah dari yang diinginkan Pak Alex.

Bagian Pak Alex yang sekitar 3.000 m2 itu akan tetap dijadikan gereja. Karena itu belakangan Pak Alex 'pusing' bagaimana harus mencari uang untuk membiayai interior di gedung baru itu nanti.

Kelak saya akan menulis lebih jelas tentang perjalanan ide Gereja Bethany. Juga mimpi-mimpi besar Pendeta Abraham Alex Tanuseputra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close