Minta Dikerok, Batuk-Batuk lalu Pingsan
jpnn.com - Band living legend Indonesia Koes Plus kehilangan drumer kebanggaan mereka. Kasmuri atau yang lebih dikenal dengan nama Murry meninggal dunia, Sabtu (1/2) pada usia 64 tahun. Murry pergi sangat mendadak.
JANESTI PRIYANDINI, Jakarta
ISAK tangis keluarga pecah ketika jenazah Murry mulai diturunkan ke liang lahad Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin siang. Bahkan, dua anak perempuan Murry, Riska dan Anggi, jatuh pingsan.
Mereka sangat terpukul atas kepergian sang ayah yang begitu mendadak. Bahkan, ketika diminta menceritakan kronologi kejadian yang dialami ayahnya, keduanya tampak bingung. Pasalnya, almarhum meninggal tanpa didahului sakit. Beberapa jam sebelumnya Murry masih tampak sehat walafiat.
Hingga akhir hayatnya, Murry masih aktif menggebuk drum. Tiga hari lalu, misalnya, dia baru saja pulang tur bersama anak keduanya, Rico Valentino. Memang, dua tahun terakhir, Rico-lah yang mendampingi sang ayah tur ke berbagai kota. Rico kebetulan juga seorang drumer yang bersama grupnya memainkan lagu-lagu Koes Plus. Band Rico sering menemani Murry manggung.
”Bapak sudah tiga kali operasi hernia. Sejak saat itu kami, anak-anaknya, melarang beliau manggung dalam durasi yang lama,” kata Rico setelah pemakaman ayahnya. Di antara ratusan pelayat, tampak sejumlah musisi. Ada Posan Winner, Sandy Pas Band, dan Pepeng Naif. Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga datang dan berdoa di pusara.
Jadi, dalam setiap tampil di tur, Murry hanya menjadi bintang tamu band Rico. Dia main sekitar dua hingga empat lagu saja. ”Sebab, dokter sudah mewanti-wanti, kalau sampai operasi lagi, efeknya nggak baik,” lanjut dia.
Tapi, bukan hernia yang menjadi penyebab meninggalnya Murry. Bukan pula penyakit diabetes yang memang sudah lama diidap sang legenda. Sebab, dia selalu memperhatikan kadar gula dalam darahnya. ”Semua undercontrol. Bapak nggak pernah anfal. Kalaupun mau ke luar kota, pasti dicek dulu,” ungkap Rico.