Miris! Gedung SD Negeri Dibiarkan Seperti Ini
“Pak Uha meminta agar proses perbaikan bekas rumdin oleh warga agar tidak dilanjutkan, karena akan diajukan perbaikannya. Akhirnya kami nurut dengan permintaan Pak Uha. Tapi sampai sekarang belum ada kesejalasan kapan bangunan ini akan segera diperbaiki. Dan Pak Uha juga tidak melakukan kontak lagi sampai sekarang,” sebut Eliyah.
Selain kekurangan ruang belajar, lanjut dia, kondisi dua ruangan juga sudah memprihatinkan. Bagian atapanya sudah keropos sehingga penjaga sekolah tidak berani naik ke genting karena takut roboh.
Begitu juga lantai di dua kelas yang ada, masih dari tegel belum dikeramik.
“Bagian luarnya terpaksa kami sangga menggunakan bambu, soalnya takut ambruk. Kami sih berharap agar janji Pak Bupati bisa diwujudkan. Kasihan anak-anak belajar di bawah terpal, dan ruang kelasnya tidak ada jendela. Sebenarnya ruangan yang dipakai tidak layak, tapi ya mau bagaiamana lagi,” keluh dia.
Ida menambahkan, dia dan guru lainnya sebenarnya tidak tega melihat para siswanya belajar di ruangan yang tidak layak.
Tapi karena anak-anak harus tetap mendapat pengajaran, dia tetap mengajar meski tahu kondisi ruang kelasnya tidak nyaman bagi para siswa.
“Akang lihat sendiri, bagaiamana anak-anak ini belajar. Tak ada sekat dan jendela bangunannya juga sudah tidak ada. Juga sudah tidak ada pintunya. Kalau hujan, langsung airnya sawer ke dalam. Kasihan anak-anak jika hujan turun, bajunya sampai basah,” tutur Ida dengan suara agak parau. (ags)