Misbakhun Ajak Muslimat NU Tangkal Isu Negatif soal Rupiah
Oleh karena itu, Misbakhun mengajak Muslimat NU dan masyarakat luas untuk memerangi isu provokasi tersebut. Apalagi, Pasuruan terkenal sebagai Kota Santri dan menjadi basis nahdiyin.
“Tugas ibu-ibu Muslimat memberikan sosialisasi pada masyarakat. Siapa yang bisa melawan (provokasi soal rupiah, red), salah satunya Muslimat NU,” tegasnya.
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, Muslimat NU juga bisa menjelaskan ke masyarakat tentang rupiah asli emisi 2016. “Mengingat BI mengeluarkan mata uang sangat ketat,” ujarnya.
Ke depan, Misbakhun akan mendorong sinergitas antara BI dan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Pasuruan. Tujuannya adalah dalam mewujudkan kemandirian organisasi dan kesejahteraan masyarakat khususnya warga Muslimat NU di Kota Pasuruan.
Terlihat hadir dalam sarasehan itu antara lain Wali Kota Pasuruan Setiyono, Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Johansyah, Rois Suriyah PCNU Kota Pasuruan Ali Iqbal, Ketua Muslimat Kota Pasuruan Hj Sofiyah Khusaeri, pengurus Ranting, pengurus Anak Cabang, dan Pengurus Cabang Muslimat NU Kota Pasuruan. Pada kesempatan itu, BI juga membawa alat peraga untuk mengenali ciri-ciri rupiah emisi 2016.
Kepala BI Cabang Malang Dudi Herawadi dalam kesempatan itu mengajak Muslimat NU dan masyarakat luas mengenali mata uang rupiah emisi 2016 yang asli. Dudi juga mengimbau kepada masyarakat melalui muslimat NU Kota Pasuruan agar bersama-sama mewujudkan nasionalisme dan cinta tanah air dengan menjaga rupiah dari isu-isu tidak benar serta mewaspadai uang palsu.
“Mencintai rupiah, menjaga rupiah merupakan wujud cinta tanah air dan menjaga kedaulatan bangsa,” kata Dudi.(ysa/rmo/jpg)