Modernisasi Pertanian Untuk Sejahterakan Petani
“Artinya mampu memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga petani mencapai 80 persen, dari Rp 10,2 juta/ha/musim menjadi Rp 18,6 juta/ha/musim,” ungkapnya.
Disamping itu, sambung Ketut, modernisai pertanian juga dapat mendorong minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap dunia pertanian.
Jika sebelumnya pertanian dipandang sebelah mata sebagai pekerjaan untuk orang yang kurang pendidikan dan miskin, bekerja penuh lumpur dibawah terpaan sinar matahari serta lebih banyak mengandalkan kerja otot.
“Akan tetapi saat ini profesi petani modern merupakan pekerjaan yang menjanjikan dan dapat di tekuni secara profesional serta tidak lagi mengandalkan otot saja,“ tutur Ketut
Pendapatan yang diperoleh sebagai petani tidak kalah menariknya dan bahkan lebih besar dari upah atau gaji dari seseorang yang bekerja pada sektor non pertanian.
“Pada kondisi seperti ini, tanpa perlu didorong, petani dengan sendirinya akan terus bersemangat untuk berproduksi,” pungkas Ketut. (jpnn)