Momentum Generasi Muda dan Masa Depan Pembangunan
Oleh: Juventus Prima Yoris Kago - Deklarator Kawan Gibran dan Kader Partai Solidaritas IndonesiaDalam politik, hemat saya perlu membaca fenomena kedua generasi ini ditandai dengan aktivitas actual yang begeser ke virtual. Di sana ciri pertama adalah konektivitas.
Orang bisa terhubung tanpa batas wilayah dan kategori social. Maka, setiap peristiwa dalam hitungan waktu yang singkat bisa menjangkau lintas batas. Ciri kedua adalah terbuka.
Generasi ini selalu mengusung keterbukaan dalam memainkan peran di ruang public. Maka ketika pelayanan public dinilai kaku dan format, hal ini sangat tidak disukai oleh millennial dan Z.
Ketiga adalah fleksibilitas. Millennial dan Z menyukai protocol yang santai, nyaman, dan egaliter baik di lingkungan kerja formal maupun pergaulan sehari-hari.
Keempat adalah diversifikasi identitas. Kedua generasi ini sangat peduli dengan keberagaman. Mereka sangat antusias merayakan kebersamaan, partisipasi dan keberagaman.
Dalam konteks ini terlepas dari perdebatan apapun, langkah PSI mengangkat Kaesang menjadi Ketua Umum adalah bentuk gelagat zaman sebagai konfirmasi atas ketidaknyamanan terhadap cara dan pola berpolitik ala generasi sebelumnya.
Tagline, politik gembira dan santuy ala PSI adalah satu strategi yang canggih untuk membuka wahana politik baru bagi generasi muda.
Itulah langkah politik yang canggih meski beresiko. Terbukti PSI dengan Kaesang jadi primadona media yang viral dan mendominasi media nasional beberapa hari ini.