Monica Lewinsky Ungkit Lagi Hubungan Gelap dengan Clinton
jpnn.com, WASHINGTON - Nama Monica Lewinsky menghiasi halaman utama media internasional pada 1998–1999. Skandal perselingkuhannya, juga seks oralnya, dengan Presiden Amerika Serikat (AS) kala itu, Bill Clinton, terungkap.
Setelah belasan tahun merenung, Lewinsky merasa bahwa dirinya adalah korban penyalahgunaan kekuasaan.
Monica Lewinsky duduk dengan tangan ditumpukan di sandaran kursi. Baju yang dikenakannya berwarna biru. Pun demikian kursinya.
Foto perempuan yang pernah menjadi pusaran keretakan rumah tangga mantan Presiden AS Bill dan Hillary Clinton itu diambil sebulan lalu dan kini menghias halaman website Vanity Fair edisi Maret.
Entah mengapa warna biru yang dipilih. Yang jelas, baju bernoda sperma yang menjadi bukti perselingkuhan Lewinsky dan Clinton juga berwarna biru.
Perempuan 44 tahun itu memang tak sekadar menjadi model. Dia menuliskan pengalamannya saat skandal perselingkuhannya terungkap, masa-masa setelahnya, dan apa yang dia refleksikan dari kejadian yang membuat heboh dunia internasional tersebut.
Mantan pegawai magang di Gedung Putih itu mengaku menderita post traumatic stress disorder (PTSD) setelah hubungannya tercium media.
Gangguan tersebut terjadi karena media menuliskan kisahnya terus-menerus. Proses peradilan yang panjang membuat dia merasa terkucilkan.