MotoGP Amerika Dijamin Sengit Usai Insiden Marquez - Rossi
Namun jika melihat balapan di dua seri pembuka, Qatar dan Argentina, sepertinya semua seri di musim 2018 bakal berbeda. Akan selalu ada 4-5 pembalap bertarung di rombongan terdepan. Lebih banyak rider dengan pace balapan yang tidak jauh berbeda. Mereka berpeluang berebut kemenangan.
Rekor yang mentereng di Austin akan sangat membantu Marquez. Tapi dia tak boleh sedikit pun melakukan kesalahan karena bakal banyak rider yang membuntuti di belakang dan siap menyerobot ke depan. Austin adalah salah satu trek yang arah putarannya melawan jarum jam. Di sinilah kekuatan Marquez berada. Banyaknya tikungan ke kiri menjadi kelebihan rider bernomor start #93 tersebut.
Satu hal yang wajib dinanti dalam race MotoGP Amerika, Senin (23/4) dini hari nanti adalah bagaimana Marquez - Rossi menghadapi balapan pertama setelah api perseteruan kembali terpantik.
Di Austin, Rossi juga punya rekor bagus. Tahun lalu The Doctor finis runner up, tepat di belakang Marquez. Usai disodok Marquez di Argentina, Rossi terang-terangan mengatakan khawatir jika harus bertarung dengan rivalnya itu. Dia meminta race direction bertindak lebih tegas agar manuver berbahaya Marquez tidak terulang lagi.
Secara lay out sirkuit, Austin bukanlah trek yang cocok untuk Yamaha-M1. Tapi tahun lalu, Rossi membuktikan jika podium berada dalam jangkauan.
''Sangat penting bagi untuk kembali ke trek setelah balapan yang sulit di Argentina,'' ucap Rossi. ''Austin adalah trek yang sulit. Tapi justru karena itu saya harus bekerja pada level terbaik di setiap sesi untuk mendapatkan setingan terbaik,'' tandasnya.
Salah satu hal yang menarik setelah Termas Clash- sebutan insiden senggolan Rossi-Marquez di Agentina- Marquez menegaskan tidak akan mengubah gaya balapnya untuk balapan-balapan berikutnya. Jika hal itu direspon sengit oleh Rossi, sudah bisa dibayangkan ketegangan seperti apa yang bakal berlangsung di Austin. (cak)