MPR Ingatkan Dampak Corona Terhadap Ekonomi
“Karena dianggap bersikap biasa-biasa, Indonesia dianggap tidak aware dengan corona. Tensinya baru naik ketika presiden sendiri yang mengumumkan ada dua yang positif. Habis itu diikuti kepala-kepala daerah yang menyatakan ada warganya,” katanya.
Menurut Jazilul, Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) yang merupakan tanggung jawabnya MPR untuk terus dikuatkan dan dikukuhkan, sebenarnya mengikat kekuatan-kekuatan yang ada menjadi sebuah kekuatan yang dapat mempercepat mempersatukan dan menyejahterakan.
Menurut Jazilul, untuk memastikan nilai-nilai Empat Pilar terjaga dan berjalan bagus, maka kondisi dan pertumbuhan ekonomi harus baik.
“Ketika pertumbuhan ekonomi itu tidak baik, kesenjangan juga bisa tidak teratasi, maka dengan sendirinya orang akan mengatakan nilai-nilai Pancasila yang ada belum bisa dibuktikan di negara ini,” katanya.
Jazilul menegaskan bahwa sesungguhnya Pancasila tidak berubah. Namun, katanya, yang berubah adalah perspektif masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Misalnya, lanjut dia, apakah keadilan sudah tercipta atau belum. Pun demikian ketika pengangguran dan kemiskinan tidak ditangani secara baik, juga akan memberikan efek negatif kepada nilai-nilai Pancasila.
“Ketika kondisi kesenjangan tidak tertangani, maka sesungguhnya nilai keadilan yang menjadi prinsip utama dari Pancasila juga tidak terwujud, keadilan tidak ada, itu akan menimbulkan krisis utamanya adalah krisis,” ungkap dia.
Jazilul menilai salah bila berpikir dan menganggap pemerintah tidak bakalan sanggup menangani corona. “Artinya cara pikir mengatakan pemerintah dan kita semua tidak sanggup, itu sudah salah menurut saya,” ujarnya. (boy/jpnn)