MUI Imbau Jemaah Perangi Hoaks yang Masuk ke Masjid
jpnn.com, BEKASI - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, KH Zamaksyari Abdul Majid mengimbau umat Islam untuk tidak mudah termakan hoaks, apalagi yang muncul di lingkungan masjid.
Kiai Zamaksyari mengatakan, di tahun politik ini hoaks sudah seperti komoditas yang lumrah untuk membuat lawan politik tertentu lemah di mata publik. Dia menyayangkan komoditas politik praktis semacam itu juga muncul di lingkungan masjid.
"Menjelang Pilpres 2019 kita harus mengembalikan fungsi masjid sebagaimana fungsinya yaitu untuk ibadah kepada Allah SWT, masjid tempat yang damai untuk umat beribadah seperti fungsi masjid yang sebenarnya yang tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks serta fitnah," kata Kiai Zamaksyari.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam Tabligh Akbar Istighosah Bekasi Bersholawat dan Berdzikir yang bertemakan Sukseskan Program Pemerintah Lawan Radikalisme Dan Intoleran, Stop Hoaks dan Fitnah, Pemilu 2019 Damai dan Santun, di Masjid Al Muhajirin, Jl. Maskoki Raya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/1).
Menurut Kiai Zamaksyari, aksi penyebaran hoaks dan fitnah adalah bagian dari ciri-ciri orang munafik, yakni berbicara bohong apa pun dalih yang dipakai untuk pembenaran.
"Orang-orang yang (produksi dan sebar) hoaks itu adalah tanda-tanda dari orang munafik yang suka berbohong dan suka menjanjikan. Dan tidak pernah menepati janjinya maka disebut munafik," tuturnya.
Menurutnya, masjid bukan tempatnya berkampanye dan berkegiatan politik praktis, apalagi sampai tempat penyebaran hoaks dan fitnah. "Masjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye untuk memobilisasi masa suatu partai apa pun," pungkasnya. (adk/jpnn)