Tingkatkan Produktivitas Usaha, Kemenkop UKM Dorong Kolaborasi dan Digitalisasi Warteg
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menggelar diskusi dengan perwakilan pengurus Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) serta Paguyuban Pedagang Warung Tegal dan Kaki Lima se-Jakarta dan sekitarnya (Pandawakarta) di kantor Kemenkop dan UKM, Senin (25/1).
Topik utama diskusi ialah bersama-sama mencari solusi tepat berbagai masalah yang selama ini dihadapi para pelaku usaha warteg dan kaki lima, akibat dampak pandemi Covid-19.
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kemenkop dan UKM Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Eddy Satriya, Staf Khusus Menkop dan UKM Tb. Fiki C. Satari, Direktur Utama LLP KUKM Leonard Theosabrata, dan CEO Wahyoo Peter Shearer.
"Kurang dari separuh pedagang warteg memilih untuk pulang kampung karena pendapatannya terus menurun karena permintaan yang terbatas. Mereka rata-rata dari Tegal dan Brebes," ungkap Ketua Kowantara Mukroni.
Namun, Mukroni mengklarifikasi isu beredar yang menyatakan 20 ribu warteg telah gulung tikar.
Dia menegaskan bahwa angka tersebut tidak benar.
Meskipun demikian, para pelaku usaha warteg berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mendata mereka agar mendapatkan gambaran utuh kondisi sebenarnya.
"Tidak semua warteg atau pedagang kaki lima punya pendapatan dan kapasitas yang sama sehingga perlu didata,” tambah Puji Hartoyo, perwakilan dari Pandawakarta.